Operasi Caesar dan Metode Penutupan Lukanya

Proses melahirkan melalui operasi caesar memang sudah bukan hal yang tabu lagi. Beberapa Ibu dan dokter memilih proses melahirkan melalui operasi caesar karena memang dirasa aman untuk Ibu dan bayi, terlebih jika memang dalam kondisi darurat. Tapi sebelum kamu melakukan operasi caesar ada baiknya ketahui dulu dua jenis operasi Caesar dan bagaimana metode penutupan lukanya.

Operasi caesar merupakan salah satu operasi melahirkan melalui sayatan di area perut dan rahim. Sebelumnya kamu akan diberikan suntikan anestesi regional atau umum yang berguna agar kamu tidak merasakan sakit pada saat proses operasi berlangsung. Biasanya suntik anestesi ini akan mematikan beberapa titik di tulang belakang, dari area pinggang sampai bawah. Sehingga tubuh kamu akan merasakan kebal dan kamu akan terjaga selama operasi berlangsung. Jenis operasi caesar sendiri ada dua, yaitu; potongan klasik dan sayatan bikini. Lalu apa bedanya ya?

• Operasi caesar sayatan bikini

Jenis ini ternyata cukup populer saat ini karena bekas sayatan akan terlihat lebih kecil dan proses penyembuhan jauh lebih cepat, selain itu rasa sakitnya juga lebih kecil dibandingkan operasi caesar klasik. Mengutip dari kumparan.com, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Frizar, SpOG, menjelaskan bahwa jenis operasi caesar sayatan bikini ini juga direkomendasikan oleh para dokter, karena kamu masih memiliki peluang untuk bisa melahirkan secara normal pada kehamilan berikutnya. “Kalau yang horizontal adalah bagian yang tipis, yang ototnya tuh sedikit. Sehingga masih punya kesempatan untuk persalinan normal.”

Teknik sayatan bikini atau horizontal ini biasanya disebut dengan pfannenstiel atau transversal (melintang mengikuti garis lipatan kulit). Pada operasi ini biasanya dokter akan membuat sayatan dari satu sisi perut ke sisi lainnya, tepat di atas garis rambut kemaluan.

• Operasi caesar klasik

Pada jenis operasi caesar klasik, dokter akan membuat sayatan secara vertikal, tepat di bawah pusar ke atas garis bikini. Sebenarnya metode ini sering dilakukan pada zaman dahulu, namun di masa kini untuk kondisi kehamilan tertentu masih melakukan metode operasi caesar klasik, seperti pada kondisi bayi sungsang, “Karena susah dan posisi bayi masih di dalam banget atau sungsang, biasanya pakai yang (sayatan) vertikal,” lanjut penjelasan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Frizar, SpOG.

Teknik sayatan klasik ini juga biasa dikenal dengan istilah longitudinal linea mediana (memanjang di garis tengah tubuh). Metode ini tidak direkomendasikan untuk persalinan normal di kehamilan berikutnya, karena berisiko tinggi mengalami pecah rahim dan bisa mengganggu kontraksi pada saat melahirkan.

Nah Ladies, setelah kamu tahu bedanya sayatan pada operasi caesar, saatnya kamu juga mengetahui metode penutupan lukanya. Ada tiga jenis metode penutupan luka operasi caesar yang bisa kamu pilih;

• Jahitan

Metode jahitan merupakan metode lama yang menggunakan benang dan jarum dan sering dilakukan saat proses penutupan luka, baik itu pada operasi besar maupun kecil. Metode jahit ada dua jenis, jahitan dengan benang yang larut dalam kulit dan benang yang harus diambil kembali. Biasanya benang akan diambil setelah 3-5 hari pasca operasi dilakukan sama seperti pada metode staples. Meskipun metode jahit lebih lama dalam proses penutupan lukanya, namun ternyata memiliki 57% risiko yang lebih kecil terkena infeksi dan komplikasi bakteri dibandingkan staples.

• Staples

Saat penutupan luka dengan menggunakan metode ini biasanya dokter akan menyatukan dua bagian tubuh kamu dengan menggunakan staples. Tidak perlu khawatir, staples yang digunakan adalah staples khusus yang aman untuk kulit. Biasanya staples akan dilepas setelah 3-4 hari pasca operasi. Ternyata metode staples ini lebih cepat dibandingakan dengan jahitan, namun kamu harus merogoh kocek lebih dalam untuk bisa menggunakan metode ini. Penutupan luka dengan staples ini biasanya dilakukan jika kamu sudah memiliki riwayat Caesar sebelumnya. Selain itu kekurangan dari metode staples ini memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi dibandingkan jahitan.

• Lem

Metode penutupan luka yang terakhir dan jarang ditemukan di Indonesia. Metode lem ini menggunakan lem super khusus yang mampu mengering dalam 10 detik. Tahan air dan kedap udara jadi keunggulan medote ini, sehingga kamu tidak perlu khawatir luka akan terbuka. Namun kekurangan dari metode ini ternyata bisa menimbulkan alergi iritasi dan gatal-gatal, tergantung pada jenis kulit masing-masing dan reaksinya terhadap kandungan yang ada pada lem tersebut.

Nah gimana Ladies, sudah cukup jelaskan tentang perbedaan sayatan dan metode penutupan luka pada operasi caesar? Tapi yang namanya luka operasi dan metode penutupan luka sebagus apapun pasti tetap akan menimbulkan bekas luka di kulit. Apalagi jika kamu hobi pakai bikini cantik, pasti lumayan terganggu dengan bekas lukanya. Untuk perawatan bekas luka #JanganSetengahSetengah ya Ladies, gunakan produk yang aman dan teruji klinis yang terbukti bisa bantu meratakan dan memudarkan bekas luka menonjol hingga 80%* dengan pemakaian yang teratur, seperti Dermatix Ultra. Gunakan Dermatix Ultra 2 kali sehari selama minimal 8 minggu dengan cara mengoleskannya pada area bekas luka yang sudah dibersihkan. Dengan pemakaian yang teratur perlahan kamu bisa lihat sendiri perubahannya.